Ragam

DPRD Kaltara Pelestarian kebudayaan Situs kebudayaan Kaltara 

Pelestarian Kebudayaan Lokal, Salah Satu Fokus Ainun Farida di DPRD Kaltara



Pelestarian Kebudayaan Lokal, Salah Satu Fokus Ainun Farida di DPRD Kaltara
Anggota DPRD Kaltara, Ainun Farida.

SELASAR.CO, Tanjung Selor - Perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan pimpinan dewan Provinsi Kalimantan Utara telah disetujui dalam Rapat Paripurna, Rabu (6/1/2021) kemarin. Rancangan perubahan dibacakan Sekretaris Dewan (Sekwan) Mohamad Pandi, dan diketuk oleh Andi Hamzah selaku Pimpinan Rapat. 

Seseorang yang cukup menyita perhatian adalah Ainun Farida, yang beberapa waktu lalu ditetapkan sebagai Anggota DPRD Provinsi Kaltara. Ia hadir di antara anggota DPRD Kaltara yang didominasi para pria pada rapat itu. 

Saat diwawancarai SELASAR, setelah ditetapkan sebagai anggota Komisi II DPRD Kaltara, perempuan asli Bulungan ini menjelaskan, dirinya mengemban tugas dan fungsi di Komisi II yang membidangi ekonomi dan keuangan pariwisata, perikanan koperasi dan UMKM. 

Ainun Farida mengaku menikmati tugas barunya sebagai wakil rakyat Kaltara. "Enjoy aja ya, gak ada masalah," sebutnya. 

Ia menyatakan ingin mengajukan perda inisiatif terkait situs kebudayaan dan kesenian. "Saya ingin membuat satu perda inisiatif, terkait dengan situs kebudayaan, kesenian dan sebagainya. Alasannya, kita kan punya banyak situs, terutama keraton Kesultanan Bulungan, situs itu perlu kita lestarikan, kita gali," tuturnya. 

Ainun menambahkan, Bulungan memiliki kekayaan sejarah yang kuat, terutama keberadaan situs-situs jejak kejayaan Kesultanan Bulungan yang pernah digdaya pada masa lampau sebelum bergabung dengan NKRI. Hal itu yang menurutnya perlu digali lebih dalam dan dijaga keberadaannya. 

Lebih lanjut, pengajuan perda inisiatif darinya juga didasari kekhawatiran akan tergerusnya budaya suku Bulungan sebagai identitas asli provinsi termuda di Indonesia ini. Terakhir dirinya juga akan memperhatikan objek wisata yang ada di wilayah Kalimantan Utara. 

"Objek wisata kita ada, tapi tidak ada maintenance (perawatan berkala), penjagaannya, sehingga lampu hias pun dicuri," ujarnya prihatin.

Penulis: Rizki Chaidier
Editor: Awan

Berita Lainnya